Dualisme Kepengurusan Cabor Sepak Takraw Selesai, Menpora Erick Thohir Apresiasi KONI dan KOI

SKOR.id - Dualisme yang terjadi dalam kepengurusan cabang olahraga (cabor) sepak takraw nasional akhirnya terselesaikan.
Itu setelah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) duduk bersama mencari jalan keluar atas arahan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir.
Hasilnya, Pengurus Besar (PB) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) periode 2025-2029 di bawah kepemimpinan Surianto ditetapkan sebagai kepengurusan sepak takraw yang diakui secara nasional dan internasional.
Kesuksesan KONI dan KOI dalam menuntaskan persoalan ini mendapat apresiasi dari Erick Thohir.
Sang Menpora senang perpecahan-perpecahan yang ada di dunia olahraga tanah air perlahan mampu diredam.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus menjadi bangsa yang digdaya di bidang olahraga. Tentu hal itu mustahil tercapai jika masih ada perpecahan di dalamnya, karena olahraga semangatnya adalah berjuang dalam persatuan," ujar Erick Thohir.
"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi keberhasilan KONI, KOI, dan pengurus cabor untuk duduk bersama, bermusyawarah mencapai mufakat, melakukan introspeksi dan menyelesaikan masalah dualisme di PB Sepak Takraw. Ini artinya semua stakeholder olahraga solid dan satu suara demi prestasi bangsa," dia menambahkan.
Namun, pekerjaan belum selesai. Seperti diketahui, sepak takraw hanya satu dari beberapa cabor nasional yang kepengurusannya 'bercabang'.
Masih ada tiga cabor lagi yang tak kunjung menemukan kata sepakat di sektor internal.
Erick Thohir memberi ultimatum kepada cabor-cabor tersebut untuk segera membereskan konflik sebelum pergantian tahun. Jika tidak, dia akan turun tangan langsung.
"Saya kembali mengingatkan kepada tiga cabor lainnya, yaitu anggar, tinju dan tenis meja, untuk segera menuntaskan masalah, batasnya akhir Desember ini. Jika masih belum selesai, saya akan ambil alih untuk menyelesaikan agar tidak ada perpecahan lagi demi prestasi olahraga kita," kata Erick.
"Apalagi cabor yang masih dalam masalah ini juga ada yang masuk dalam 21 cabor unggulan sesuai arahan Presiden. Ayo kita satukan tekad untuk membangun prestasi olahraga, jangan jadikan atlet korban konflik kekuasaan kepengurusan cabor," pungkasnya.
Sumber: skor.id