Alasan Istri Bos Persela Ambil Alih PSIS Semarang

SKOR.id - PSIS Semarang akhirnya telah resmi mendapatkan investor baru. Adalah Datu Nova Fatmawati, yang mengambil alih mayoritas saham PSIS di PT Mahesa Jenar Semarang (MJS) tersebut.
Datu Nova Fatmawati mengambil alih saham mayoritas milik Yoyok Sukawi yang mencapai 74,2%. Artinya, saat ini perempuan kelahiran Semarang itu memiliki kuasa dalam pengelolaan klub berjulukan Mahesa Jenar tersebut.
Menariknya, Datu Nova Fatmawati juga memiliki keterikatan dengan klub peserta Championship 2025-2026 lainnya yaitu Persela Lamongan. Pasalnya, dia adalah istri dari bos Persela saat ini yaitu Fariz Julinar Maurisal.
Artinya, kini sepasang suami istri memiliki klub di level kompetisi yang sama. Bahkan, saat ini kedua tim itu sama-sama berada di Grup 2.
Berbeda dengan Persela yang sedang dalam tren positif dan menempati posisi keempat klasemen sementara Grup 2, PSIS justru sedang terpuruk di dasar klasemen lantaran baru mengoleksi dua poin dari 10 laga. Itu membuat PSIS kini terancam degradasi ke Liga 3 alias Liga Nusantara musim depan.
Datu Nova Fatmawati pun mengungkapkan alasan dan rencana besarnya dalam mengambil alih kepemilikan mayoritas PSIS.
“Saya lahir dan besar di Semarang. Dulu ayah sering mengajak saya menonton PSIS di Stadion Jatidiri. Namun ketika melihat kondisi PSIS yang sedang terpuruk, saya merasa punya tanggung jawab moral untuk membanggakan almarhum ayah dengan menyelamatkan klub kebanggaan PSIS dari jurang degradasi,” ucap Datu Nova.
“Misi saya yang paling dekat adalah membenahi tim, dari pemain, pelatih sampai manajemen. Saya mencoba menyelamatkan PSIS agar kembali ke jalurnya,” jelasnya.
Sementara itu, juru bicara PT Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto, mengungkapkan faktor yang membuat pihaknya menerima pinangan dari Datu Nova. Pasalnya, sebelumnya bukan hanya Datu Nova yang berminat terhadap PSIS, tapi ada juga bos Malut United, David Glenn.
“Salah satu kunci di balik kesepakatan ini karena kedua belah pihak punya kecocokan dalam hal komunikasi mulai dari tahap penjajakan, hingga proses negosiasi, dan sampai dengan kesepakatan penjualan saham mayoritas, ada kecocokan,” kata Joni.
“Saya minta maaf gagalnya negosiasi dengan Malut United, sehingga menimbulkan kegaduhan,” tambahnya.
Sumber: skor.id