Black Steel Tak Lepas Semua Pemainnya ke Timnas Futsal Indonesia, FFI Ikut Aturan FIFA

SKOR.id - Federasi Futsal Indonesia (FFI) mengungkapkan Black Steel Papua tidak melepaskan seluruh pemainnya yang dipanggil ke Timnas futsal Indonesia.
Timnas futsal Indonesia diketahui sedang bersiap menuju turnamen Futsal Four Nations Cup 2025, yang jadi agenda untuk mengisi FIFA Matchday Futsal.
Pasukan Garuda dijadwalkan menghadapi Timnas futsal Belanda, Tanzania, dan Latvia di Basket Hall Gelora GBK, Jakarta, pada 18-21 September 2025.
Namun pada persiapannya, diketahui terdapat tiga pertantian pemain dalam skuad Timnas futsal Indonesia, yang diumumkan FFI pada Jumat (12/9/2025).
Muhammad Albagir, Wendy Brian dan Rio Pangestu digantikan Nazil Purnama, Dewa Rizky, dan Dipo Arrahman. Hanya nama ketiga yang diketahui cedera.
Dalam rilis terbaru FFI, Senin (15/9/2025) malam, terungkap bahwa Albagir dan Wendy harus digantikan karena tidak dilepas oleh klubnya, Black Steel.
Sebagai informasi, pada skuad Garuda untuk Futsal Four Nations Cup 2025 ada dua pemain Black Steel lainnya yakni Evan Soumilena dan Ardiansyah Nur.
"Kami sangat menyayangkan dan menyoroti secara serius sikap tidak kooperatif dari satu klub yakni Black Steel, yang tidak melepaskan pemainnya secara penuh," kata Sekretaris Jenderal FFI, Perbager Raj.
"Akibatnya, pemain pilar seperti Wendy Brian dan Muhammad Albagir tidak memenuhi panggilan Timnas sesuai panggilan. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap kewajiban yang bersifat mutlak dan tidak dapat ditoleransi."
"FFI akan menindaklanjuti hal ini melalui jalur disipliner yang semestinya untuk memastikan integritas dan supremasi agenda Tim Nasional tetap terjaga," ia memaparkan.
FFI memberikan sikap tegas karena memiliki dasar hukum yang sangat jelas dan mengikat secara internasional, sebagaimana tercantum dalam FIFA Regulations on the Status and Transfer of Players (RSTP), Annexe 1, Pasal 1.
Regulasi ini secara eksplisit menyatakan bahwa: "Klub wajib melepaskan pemain terdaftarnya untuk tim representatif negara di mana pemain tersebut memenuhi syarat bermain atas dasar kebangsaannya jika mereka dipanggil oleh asosiasi terkait. Segala perjanjian yang bertentangan antara pemain dan klub dilarang."
Aturan ini bersifat mandatoris dan menjadi landasan bagi semua anggota FIFA, termasuk PSSI, FFI dan seluruh klub futsal di Indonesia, untuk tunduk pada kepentingan nasional saat kalendar internasioanl berlangsung.
Pelanggaran terhadap kewajiban ini dapat dilaporkan kepada Komite Disiplin FIFA dan dapat berujung pada sanksi bagi klub, di antaranya sanksi denda finansial hingga larangan pendaftaran pemain baru, untuk satu atau beberapa periode transfer.
Di samping itu, pemain yang tidak dilepas oleh klubnya juga berpotensi menghadapi sanksi larangan bermain. Terlepas dari pelanggaran yang dilakukan Black Steel, FFI berterima kasih kepada klub-klub lainnya.
"FFI memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh klub yang telah mendukung penuh pemanggilan Timnas futsal Indonesia di kalender resmi FIFA Matchday," ucap Perbager Raj.
"Kehadiran pemain terbaik sangat krusial, baik untuk kepentingan teknis maupun untuk menjaga kehormatan futsal Indonesia di level internasional," ia menambahkan.
FFI menegaskan bahwa kepentingan nasional harus menjadi prioritas bersama. Dengan dukungan penuh klub, disiplin pemain, dan kerja sama semua pihak, Timnas futsal Indonesia diyakini dapat terus berprestasi.
Adapun kompetisi sejatinya tengah libur atau off season. Namun beberapa klub sudah mulai bersiap untuk musim baru, terutama para peserta turnamen Futsal Super Cup 2025 yang digelar di akhir September, termasuk Black Steel Papua.
Sumber: skor.id
