Pada musim 2024-2025, FC porto memberikannya jabatan sebagai General Manager, yang masih ia jabat hingga meninggal dunia.
"Jorge Costa telah meninggalkan kita. Salah satu dari kita, seorang pemimpin, seorang kapten, seorang teladan. Sebuah simbol FC Porto," tulis FC Porto.
"Terima kasih telah menjadi FC Porto hingga akhir. Selamanya, Jorge Costa," tulis FC Porto menambahkan.
Jose Mourinho yang menjadi pelatih FC Porto saat memenangi Liga Champions tersebut, tak sanggup menahan air mata saat kehilangan mantan kapten timnya.
Pada konferensi pers sebelum ronde ketiga kualifikasi Liga Champions melawan Feyenoord, pelatih Fenerbahce tersebut kehilangan Jorge Costa.
"Jika dia bisa berbicara dengan saya sekarang, dia akan berkata, 'Lakukan konferensi pers, besok mainlah, Tuan, dan menangkan pertandingannya, lupakan saya'," kata Jose Mourinho.
"Saya akan mencoba melakukan pekerjaan hari ini dan besok, dan kemudian aku akan menangis setelahnya," ujar Jose Mourinho.
Jorge Costa adalah lulusan akademi FC Porto yang bermain dalam 324 pertandingan untuk klub tersebut.
Total ia memenangi 24 trofi sebelum meninggalkan FC Porto pada tahun 2005, setelah memenangi Liga Champions, Piala UEFA, hingga delapan Liga Portugal.
Sementara itu Deco, mantan rekan setimnya saat memenangi Liga Champions, menilai Portugal kehilangan salah satu sosok penting di sepak bola.
"Saat ini, sepak bola Portugal dan FC Porto kehilangan salah satu simbol terbesarnya," tulis Deco di Instagram.
"Jorge Costa adalah perwujudan semangat dan tekad Porto. Seorang kapten legendaris yang menginspirasi kita semua," ujar Deco menambahkan.
