APPI: Mayoritas Pemain Liga 1 Keberatan Kuota Pemain Asing Ditambah

SKOR.id - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) memberikan pernyataan resmi mereka terkait penambahan kuota pemain asing di Super League (sebelumnya bernama Liga 1) 2025-2026.
Seperti diketahui, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Senin (7/7/2025), PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang juga berubah namanya menjadi Indonesia League (I League) mengungkapkan adanya penambahan kuota pemain asing dari delapan menjadi 11.
Namun, yang bisa dimainkan maupun masuk dalam daftar susunan pemain (DSP) setiap klub hanya delapan pemain di setiap pertandingan Super League musim depan. Jumlah 11 pemain itu pun sifatnya bisa dipenuhi atau tidak oleh klub, tergantung kebijakan masing-masing.
APPI merespons keras adanya penambahan kuota pemain asing itu. Dalam pernyataan resminya, Selasa (8/7/2025), APPI menyatakan sangat memahami bahwa penambahan kuota pemain asing ini tentu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dari kompetisi liga dan APPI sangat mendukung tercapainya tujuan tersebut. Apalagi bila para pemain asing dapat mentransfer ilmu dan pengalaman mereka kepada pemain lokal kita.
Namun, masih menurut APPI, sangat perlu digarisbawahi juga bahwa regulasi ini secara langsung akan mengurangi jam terbang dari para talenta lokal sepak bola Indonesia.
“Kami sangat menyayangkan bahwa regulasi yang akan secara langsung berimbas terhadap kehidupan para pemain diambil tanpa adanya komunikasi dan diskusi terlebih dahulu dengan para pemain. Dari survey yang kami lakukan, mayoritas pemain Liga 1 merasa keberatan dengan adanya regulasi tersebut karena secara langsung akan sangat mengurangi menit bermain mereka, dikarenakan saat ini hanya ada 1 kompetisi profesional yang bergulir,” tulis APPI di laman resmi mereka.
“Jika setiap klub Super League memaksimalkan kuota 11 pemain asing, maka akan ada 198 pemain lokal Super League yang akan kehilangan pekerjaan atau pindah ke Championship (sebelumnya Liga 2). Yang berarti akan ada 198 pemain Championship yang akan kehilangan pekerjaannya atau beralih menjadi pemain amatir di Liga 3,” tambah APPI.
Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa, pun menuturkan pihaknya sebagai asosiasi yang menaungi pemain lokal dan juga asing, tidak mempermasalahkan berapa pun kuota pemain asing yang ada.
“Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dengan jam terbang talenta lokal di Indonesia. Jika muara dari kompetisi yang lebih berkualitas adalah prestasi Tim Nasional, maka regulasi ini tentu sangat kontradiktif dengan pernyataan dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang pernah menyatakan bahwa ‘Jika para pemain tidak punya menit bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan,” ujar Andritany Ardhiyasa.
Lebih lanjut, APPI menuturkan persaingan tentu sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan kualitas pemain. Namun persaingan tersebut juga semestinya dibuat secara adil, yang dimulai dari fasilitas, infrastruktur dan ekosistem yang berkualitas seperti negara-negara yang memang industri sepak bolanya telah berjalan dengan baik.
“Kami sangat berharap regulasi ini dapat ditinjau kembali sesuai dengan situasi sepak bola nasional saat ini,” pungkas APPI.
Sumber: skor.id
