Mundur ke 2027, Erick Thohir Jelaskan Kebutuhan untuk Liga Putri Berkualitas dan Bekepanjangan

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan tentang rencana menggulirkan kompetisi sepak bola wanita di Indonesia atau Liga Putri.
Liga Putri diketahui sudah vakum dalam beberapa tahun belakangan, atau kompetisi sepak bola wanita (senior) terakhir yang digulirkan adalah Liga 1 Putri 2019.
Semula di kepemimpinan Erick Thohir, sempat ada rencana Liga Putri bakal kembali bergulir pada 2026, namun telah dipastikan mundur ke 2027.
Pasalnya ada kebutuhan yang harus dipenuhi PSSI yakni mengenai ketersediaan pemain atau talet pool agar bisa menjadi kompetisi yang berkualitas.
"Jadi itu yang kenapa kalau selalu ditanya-tanya, 'Pak, Liga Putri kapan?' Sabar saya bilang ini kan sebelum Liga Putri itu jalan ya kita harus ciptakan grassroot," ucap Erick Thohir.
"Grassroot-nya ini kan sedang dibangun, kerja sama kita dengan pihak swasta yaitu perusahaan susu yang sekarang sudah mengumpulkan hampir 16 ribu anak."
"Nah, tim nasionalnya ini (Timnas putri Indonesia) kami mau jangka panjang terus punya talent pool yang cukup banyak. Nah, kalau ini keseimbangannya terjadi baru Liga Putri hadir."
"Karena kalau tidak siapa yang main di Liga Putri karena jumlahnya enggak cukup. Talentanya di bawah tidak cukup, tim nasionalnya enggak cukup. Nah ini yang kami lagi coba bangun bersama."
"Jadi ya kembali kesinambungan antara pembinaan di dalam negeri dan juga pemain yang ada di luar negeri kami maksimalkan sama-sama, sampai akhirnya kita mempunyai satu ekosistem sepak bola perempuan yang cukup stabil."
"Awalnya kami ingin 2026, tetapi kalau dilihat dari studi yang PSSI dalami, jumlah talentanya belum cukup. Makanya diundur setahun di 2027 waktu itu," ia menjabarkan.
Lebih lanjut, juga saat menghadiri latihan Timnas putri Indonesia menuju Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, Sabtu (28/6/2025), Erick Thohir menguraikan soal jumlah pemain yang dibutuhkan.
"Kalau kita (Liga Putri di Indonesia) awal dengan 6 sampai 8 klub ya. Kita lihat juga di Inggris, Amerika, juga jumlahnya 8 sampai 12 klub saja," kata lelaki yang juga Menteri BUMN RI itu.
"Anggap kita agresif lakukan 8 (klub) kali 30 pemain berapa? Jadi jumlah yang banyak. Nah, pemain tim nasional putri kita sekarang jumlahnya 30, usianya 22 rata-rata."
"Jadi kan sebenarnya tipis. Ditambah kalau misalnya yang di bawah U-20, U-19 mungkin 10-15 berarti 45 (pemain). Jadi enggak cukup. Nah kalau talenta yang di bawah ini juga kita paksakan, nanti kualitas Liga Putri-nya ya tidak bagus."
"Tidak ada yang nonton, orang enggak mau beli tiket, enggak mau pasang iklan, akhirnya apa? Nanti bubar di tengah jalan, klub-klub putri ataupun Liganya. Ini yang kita enggak mau."
"Nah makanya jumlah talentanya ini harus gemuk dulu, baru kami bisa pastikan (diselenggarakannya Liga Putri level senior)," Erick Thohir memungkasi.
Sumber: skor.id
