Badminton

Tiga Wakil Dicoret PBSI dari Japan Open dan China Open 2025, Termasuk Apri/Febi

Pebulu tangkis ganda putri Apriyani Rahayu. (Dok. PBSI/Rahmat Ari Hidayat/Skor.id) (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id - PBSI memutuskan untuk menarik partisipasi tiga wakil Indonesia dari dua turnamen elite, Japan Open 2025 dan China Open 2025.

Dua di antaranya dari sektor ganda putri, yaitu Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum dan Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose, satu lagi ganda campuran Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil.

Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian, mengungkapkan, keputusan ini didasari evaluasi performa.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Ditariknya Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum, Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose, dan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil dari Japan Open dan China Open dikarenakan hasil evaluasi dari beberapa turnamen sebelumnya yang dinilai masih belum maksimal performanya di level 500 ke atas," kata Eng Hian via rilis PBSI, Kamis (26/6/2025).

"Oleh karena itu, ke depannya ketiga pasangan ini akan difokuskan untuk mengikuti turnamen level 300 dengan harapan mereka bisa juara dan kepercayaan diri mereka meningkat," dia melanjutkan.

apriyani rahayu-febi setianingrum
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum. (Dok. PBSI)

Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum merupakan pasangan yang baru dibentuk pada April lalu. Sejauh ini, performa mereka memang belum terlalu istimewa.

Kecuali Malaysia Masters 2025 (semifinal), Apri/Febi selalu kandas di babak-babak awal.

Debut di Taipei Open 2025 hanya sampai babak kedua alias 16 besar. Berikutnya, Thailand Open 2025, lebih buruk lagi, langsung gugur pada pertandingan pertama.

Terkini, di kandang sendiri, Indonesia Open 2025, awal Juni, Apri/Febi juga hanya mampu melaju sampai babak kedua.

PBSI sepertinya ingin menggodok chemistry keduanya di level rendah lebih dulu agar tak terlalu terbebani.

Sementara, Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose belakangan agak keteteran. Dua turnamen terakhir, Malaysia Masters 2025 dan Indonesia Open 2025, mereka tak pernah lewat dari babak pertama.

Tahun ini, prestasi terbaik pasangan ini cuma sampai semifinal BWF World Tour Super 300, yakni Thailand Masters 2025 dan Taipei Open 2025. 

Inilah pertimbangan PBSI, supaya mereka lebih matang lagi sebelum kembali naik level.

Adapun Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil sebenarnya cukup menjanjikan tahun ini, terakhir bisa sampai perempat final Indonesia Open 2025.

Namun, inkonsistensi menjadi pekerjaan rumah. Dari total delapan turnamen yang diikuti, mereka empat kali kandas di pertandingan pertama.

Jika mampu mengatasi hal tersebut, peluang naik kelas akan terbuka kembali.

Melihat kalender BWF, turnamen Super 300 yang tersisa tahun ini adalah Canada Open 2025, Macau Open 2025, Korea Masters 2025, dan Syed Modi International 2025.

Tiga pasangan ini mungkin comeback pada akhir Juli di Macau Open 2025.


Sumber: skor.id