Hal ini menimbulkan banyak respons dari berbagai pihak, khususnya yang menganggap Marius Hoibraten tak memiliki semangat sportivitas.
Bahkan banyak yang mengatakan Marius Hoibraten mendapat karma, usai Urawa Red Diamonds harus kalah 1-3 di tangan River Plate.
Ternyata alasan Marius Hoibraten tak menyalami pemain River Plate sederhana: ia bingung.
Hal ini terjadi karena proses awal pertandingan yang sedikit berbeda dengan laga sepak bola pada biasanya.
Termasuk juga barisan pemain saat bersalaman, biasanya membentuk garis lurus, tetapi di Piala Dunia Antarklub 2025 memakai bentuk huruf "U".
Marius Hoibraten kemudian bingung dan lupa untuk bersalaman, hal yang ia ungkapkan lewat Instagram resmi miliknya.
"Kepada para pendukung River Plate, saya lupa berjabat tangan karena suasana yang baru," tulis Marius Hoibraten.
"Saya bingung dan tak mengerti apa yang seharusnya kami lakukan, itulah sebabnya saya terus berjalan tanpa berjabat tangan."
Tak lupa, ia juga meminta maaf kepada semua pihak.
"Hal ini mungkin terlihat seperti saya tidak peduli dengan kalian atau para pemain, tetapi itu sama sekali bukan maksud saya," ujarnya.
"Saya sudah meminta maaf kepada para pemain di ruang ganti setelah laga dan sekarang saya meminta maaf kepada kalian semua. Selamat atas kemenangan kalian! Semoga yang terbaik terjadi di pertandingan-pertandingan selanjutnya."
Grup E juga berisi Inter Milan dan Monterrey yang bermain imbang di laga pertama.
Artinya, Urawa Reds dan River Plate masih sama-sama punya peluang melaju ke babak selanjutnya.
